Sesi berbicara atau menjelaskan terlalu panjang: anak-anak memiliki rentang perhatian yang relatif pendek. Terlalu banyak kegiatan yang hanya duduk saja dan alur lambat akan membuat anak kehilangan motivasi.Memaksa anak untuk memproduksi bahasa: Anak mungkin merasa gelisah dan tidak nyaman saat diminta untuk menjelaskan atau menuliskan idenya. Memberikan terlalu banyak tekanan akan membuat situasi belajar tidak efektif.Mengucapkan kata-kata negatif seperti “Kamu salah!”: Tidak apa-apa jika anak membuat kesalahan. Hal tersebut merupakan bagian dari proses belajar. Saat anak-anak melakukan kesalahan, hal tersebut justru membantu mereka untuk menggali lebih jauh dan berfikir lebih visibel.Menentukan target yang terlalu tinggi: Sangatlah penting untuk mempertimbangkan tingkat perkembangan anak, serta target dasarnya. Perlu diingat bahwa ada beberapa hal yang menjadi pengalaman pertama bagi anak. Usahakan untuk menciptakan kegiatan yang sederhana dan tetap sabar.Orangtua juga jangan ragu untuk berdiskusi dengan guru di sekolah mengenai tips-tips kegiatan belajar bersama keluarga selama pandemi. Kerjasama pihak keluarga dan sekolah dapat membuat proses belajar anak selama pandemi lebih mudah.
Dikutip dari One Stop English, artikel oleh Pete Clements dengan judul “Online Education: Parents as Temporary Teachers”